Written by : Synta G.R.

Mayat noordin m top di bawa ke Jakarta



nooordin m top sang gembong teroris yang berasal dari Malaysia telah tewas setelah terlibat baku tembak dengan Detasemen Khusus 88 di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. 

Berita tewasnya noordin dilansir oleh hampir seluruh media di tanah air. Sementara dari pihak kepolisian, melalui Kapolri menyatakan bahwa hingga detik ini belum dapat dipastikan kebenaran identitas sebenarnya dari teroris yang tewas oleh berondongan Densus 88 di Kedu tersebut. Selama seminggu ini baru akan diperoleh kepastian identitas setelah nantinya akan dilakukan test DNA terlebih dahulu di RS POLRI di Jakarta.

Dari berbagai sumber yang layak dipercaya, termasuk masyarakat di sekitar persembunyian noordin, diyakini bahwa pelaku teror yang berhasil ditembak mati setelah dilakukan pengepungan hampir selama 17 jam tersebut adalah benar benar gembong teroris yang selama ini menjadi buruan utama, baik oleh kepolisian RI ataupu polisi Diraja Malaisya.

Sementara itu pihak media telah berusaha untuk menghubungi keluarga noordin, baik isteri ataupun orang tuanya. Istri noordin yang berhasil ditemui wartawan tidak mau memberikan keterangan apapun berkaitan dengan tewasnya noordin. Bahkan orang tua noordin hingga detik ini tak dapat dijumpai batang hidungnya. Dari berbagai sumber dikhabarkan, orang tua noordin dan keluarganya telah diamankan oleh Polisi Diraja Malaisya setelah aksi pengeboman di Jakarta beberapa hari yang lalu.

Bersamaan dengan berhasil ditewaskanya noordin, berhasil ditembak mati juga 2 orang yang berasal dari Solo di Jati Sari Jakarta. Dua orang tersebut merupakan kaki tangan noordin yang siap untuk melakukan aksi pengeboman lebih lanjut di tanah air. Sebelumnya rumah di Jati Sari tersebut sudah menjadi incaran pihak kepolisian karena selama ini ternyata digunakan sebagai tempat persembunyian noordin paska aksi pengeboman JW Marriot dan Ritz Carlton.

Keberhasilan pihak kepolisian ini benar-benar patut diacungi jempol. Semoga aksi luar biasa ini akan terus berlanjut sehingga bumi Indonesia akan benar-benar menjadi lebih aman. Selamat kami ucapkan untuk Densus 88....!!!

Written by : Synta G.R.

Mbah Surip,Hua..haa..haaa..haaa..haa...




Hua...Haaa...Haaa...Haaa...Ha...., aku tertawa ngakak menirukan ketawa 'embah Surip'. Aku memang terinspirasi oleh semangat dan kesederhanaan mbah Surip dengan rambut 'gimbalnya'. Terima kasih, mbah, ... berkat engkau aku punya semangat untuk mencoba mengisi hidupku dengan corat-coret di kolom ini. Moga moga semangatku tidak akan kendor seperti semangatmu yang hingga akhir hayatmu tetap menyala. Oya, mbah... aku hanya berdoa semoga engkau berbahagia di 'sana'. Selamat jalan, mbah... selamat jalan.... semoga tawamu menghibur mereka yang di 'sana' bersamamu.Hua...Haaa...Haaa...Haaa...Ha....

Hua...Haaa...Haaa...Haaa...Ha....,  mbah,... aku sekarang punya blog sendiri, mbah... Doain, ya... biar blog ini bisa jalan terus dan memberi manfaat bagi semua orang. Terlebih buat diriku sendiri, mbah... biar aku bisa seperti engkau. Sampai tua tetap semangat berkarya, ha....ha... ha...ha.... Oya, mbah... Aku sekarang sudah nggak seperti syair lagumu 'bangun tidur ... tidur lagi...bangun tidur...tidur lagi....' Aku berubah, mbah... Bener, mbah... Tenan, mbah... Ra ngapusi, mbah.... Pancen penak tenan, mbah... Bangun tidur trus sarapan (maaf, mbah... aku memang biasa gosok gigi pakai nasi yang buat sarapan. Kata dokter memang harus gitu kok, mbah. Biar sehat, katanya, setelah makan baru boleh gosok gigi, haaa.haaa..haaa) langsung nyalaain komputer... taktiktakiktaktik..... Bener, mbah.... penak mbah.... ternyata bangun pagi uenak tenan. Pikiran segar kepala tidak kopong dan ide-ide mengalir seperti sungai disamping rumahku. Oya, mbah... pe lupa..., emang rumahku nggak jauh dari sungai. Nggak seperti di kota yang airnya hitam pekat dan amit-amit 'baunya', sungai dekat rumahku airnya jernih, meskipun ya tetap saja ada sisa-sisa 'ampas orang' yang asyik berenang. Kampul-kampul, mbah...!!!

Hua...Haaa...Haaa...Haaa...Ha...., Maaf ya, mbah..., sementara aku cuman bisa nulis ini, habis aku mesthi kerja, sih. Sekali lagi mbah... Sugeng tindak, mbah.... I miss you, Kalau embah lelah, gantian minta tolong digendong,ya mbah....Hua...Haaa...Haaa...Haaa...Ha....

Catatan :

Untuk panjengan semua, informasi yang aku terima dari berbagai media, baik koran, majalah, tablid,radio, tipi maupun internet, embah Surip sangat disukai oleh segala makhluk hidup. Dari yang baru lahir 'jebleng' sampai kakek-kakek dan nenek-nenek, atau bahkan yang sudah pikun. Segala jenis manusia dari yang jelek...yang gantheng...yang bencong...yang pilek...yang...yang...yang...yang...Pokoke kabeh, deh !!!!!!!!!! haaaa....haaaa...haaa...haaaa

 

 
GR | Edited by | gubhug reyot